Blog

FORUM TERBUKA DEKANAT

“Karena Aspirasimu Membawa Angin Segar Perubahan”

Forum Terbuka Dekanat (FTD) dilaksanakan pada hari Jum’at (23/5) di audit Fakultas Kehutanan UGM. Adapun pihak dekanat yang hadir adalah Bapak Dr. Satyawan Pudyatmoko, M. Sc. (Dekan), Dr. Sigit Sunarta, S. Hut, M. Sc. (Wadek I), Dr. Ir. Lies Rahayu, M. P (Wadek III), dan Dr. Widyanto Dwi Nugroho, S. Hut (Kepala Kaprodi S1). Untuk mengawali penyampaian aspirasi dan diskusi, dilakukan penyampaian hasil riset oleh tim Riset dan Pengembangan (Risbang). Dalam pemaparan data ini, disebutkan bahwa setidaknya ada 3 bahasan yang diangkat yaitu terkait sarana dan prasarana (sarpras) kampus, kurikulum, dan lembar evaluasi dosen. Ketiga pokok bahasan tersebut juga mencakup bahasan lain seperti SDM, PU Getas, UKT, Sistem KRS, Magang, dan Akreditasi. read more

Read More

MENUJU PILPRES 2014

Oleh: Ghaib Mahendra Putra*

Pemilihan  umum presiden tanggal 09 Juli 2014 sudah semakin dekat. Berbagai partai politik mulai mengangkat nama calon presiden dan calon wakil presiden. Di sisi lain, masyarakat Indoensia mulai melirik calon-calon pemimpin RI yang pantas menduduki kursi RI 1 dan RI 2. Suara yang diberikan rakyat indonesia melalui pesta demokrasi pemilu meyimpan banyak harapan untuk Indonesia lima tahun kedepan.

Calon presiden dan wakil presiden dengan motor partai politik tahun 2014 mulai bertebaran. Parpol dengan berbagai strateginya mengangkat nama-nama capres dan wapres yang semakin menjadi-jadi. Mulai dari berlatar belakang militer, akademik, hingga artis  bermunculan. Berbagai pertanyaan pun muncul, apakah hasil pemilihan presiden 2014 mampu menyelesaikan berbagai persoalan di Indonesia. read more

Read More

Mencari Sosok Pemimpin Yang Ideal

Oleh: Supa*

katanya,

pertumbuhan ekonomi negara 6,3%

tapi kemiskinan terus bertambah

katanya,

ini negara agraris

tapi sembako terus impor

Itulah secuil masalah yang ada di Indonesia karena Indonesia memiliki 999 masalah yang sangat kompleks dari yang satu dengan yang lainnya seperti sistem, undang-undang, dan lain sebagainya. Pertanyaan yang muncul yaitu adakah sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan masalah-masalah Indonesia yang begitu banyak?

Mendekati waktu yang sangat vital yaitu tanggal 9 Juli 2014 akan diadakan pemilihan presiden dan wakil presiden yang tidak lain merupakan pemimpin bangsa dalam memimpin negeri ini selama lima tahun ke depan. Untuk itu, masyarakat Indonesia harus cerdas dalam memilih pemimpin bangsa ini. Masyarakat Indonesia tidak akan memilih pemimpin yang hanya mampu melakukan pencitraan, pemimpin yang memiliki kasus pelanggaran hak asasi manusia, pemimpin yang mementingkan kepentingan golongannya, pemimpin yang korupsi dengan mengatasnamakan agama, pemimpin yang kerjaannya liburan dan pemimpin-pemimpin lainnya yang tidak ingat dengan perjuangan para pahlawan terdahulu. read more

Read More

Mahasiswa Kupu-Kupu: Pengaruh Sindrom Hikikomori di Kalangan Mahasiswa Indonesia (?)

Oleh: Hera Pradhipta Lisdyani*

Apa yang anda pikirkan ketika mendengar kata mahasiswa? Konon katanya, mahasiswa berasal dari dua kata yaitu maha dan siswa, maha berarti besar dan siswa berarti peserta didik. Dari dua kata tersebut munculah pengertian bahwa mahasiswa adalah siswa atau pelajar yang levelnya paling tinggi. Mereka menuntut ilmu di sekolah yang disebut perguruan tinggi dengan harapan mereka dapat menyempurnakan ilmu mereka sehingga dapat menjadi manusia terpelajar yang prima,yang utuh, yang paripurna sebab kelak mereka akan menjadi Agent of  Social Control. Sebagai Agent of  Social Control sudah selayaknya seorang “mahasiswa” aktif dalam kegiatan berorganisasi baik di intern mau ekstern kampus. Lalu bagaimana menanggapi fenomena mahasiswa kupu-kupu? Apakah mahasiswa kupu-kupu adalah bentuk sindrom hikikomori yang melanda mahasiswa di negara kita? Ya, tidak, atau bisa jadi? read more

Read More

Tolak Kekerasan pada Anak

Oleh: Dyah Ayu Permananingrum*

Anak merupakan calon generasi penerus bangsa yang akan mengemban amanah di masa depan. Negara memiliki tanggung jawab untuk mengatur hak-hak anak agar bebas dari ancaman apapun sehingga mampu berkreasi sesuai kreatifitas mereka. Namun saat ini justru banyak fenomena yang melibatkan anak-anak sebagai korban kekerasan, baik itu kekerasan secara fisik maupun seksual. Anak-anak yang seharusnya bisa menikmati masa kecilnya justru sudah harus merasakan pahitnya hidup. Banyak merebak kasus penganiayaan anak oleh orangtuanya sendiri, oleh kerabat dekat, kasus kejahatan seksual oleh para pedofil, kasus penculikan, hingga kasus penjualan anak. read more

Read More