Arsip:

KM FKT

[PRESS RELEASE] Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan Gelar Grand Launching Kabinet Cakrawana: Mengukuhkan Pergerakan Mahasiswa dalam Kolaborasi dan Inovasi

Yogyakarta, 8 Maret 2025

Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (LEM FKT UGM) menggelar Grand Launching kabinet terbaru, Kabinet Cakrawana. Acara Grand Launching yang berlangsung di Auditorium Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada pada 8 Maret 2025 ini dihadiri oleh perwakilan BEM KM UGM, LEM/BEM/DEMA setiap fakultas di Universitas Gadjah Mada, perwakilan HMM/BSO/BO Fakultas Kehutanan UGM, serta perwakilan Sylva Indonesia, yaitu PCSI Universitas Brawijaya, PCSI Universitas Muhammadiyah Malang, PCSI INSTIPER, dan PCSI INTAN Yogyakarta. Tujuan dari acara ini adalah sebagai wadah memperkenalkan Kabinet Kepengurusan LEM FKT UGM masa jabatan 2025/2026 sekaligus memaparkan visi misi, program kerja serta membuka peluang di masa depan untuk terjalinnya kerjasama dan kolaborasi, baik dalam lingkungan Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, maupun  lingkungan eksternal.

Grand Launching Kabinet Cakrawana mengangkat tema ROOTS (Respect, Openness, Opportunity, Togetherness, Sustainability) yang melambangkan fondasi yang kuat sangat diperlukan untuk masa depan LEM FKT UGM. Pemilihan tema ini didasari oleh nama kabinet tahun ini “Cakrawana” yang mengutamakan asas kekeluargaan dan pergerakan mahasiswa. Acara ini menjadi momentum awal dalam perjalanan kepemimpinan LEM FKT untuk satu periode ke depan, yang berkomitmen untuk membawa inovasi dan perubahan positif bagi mahasiswa, fakultas, serta lingkungan sekitar.

Wakil Dekan di Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Ir. Dwiko Budi Permadi, S.Hut., M.Sc., P.hd., IPU turut hadir dalam kegiatan Grand Launching Kabinet Cakrawana LEM FKT UGM. Beliau berharap kepengurusan LEM FKT UGM Kabinet Cakrawana mampu mendorong anggotanya untuk dapat mewujudkan program kerja yang impactful dan berskala nasional serta aktif dalam kegiatan pergerakan yang positif dan mendukung keadilan. 

Hilal Robbani, selaku Ketua LEM FKT UGM 2024 Kabinet Gandewana memberi kesan pesan selama masa kepemimpinannya pada satu periode ke belakang. Tak lupa, Hilal juga menyampaikan doa dan harapannya bagi Kabinet Cakrawana. Prosesi simbolisasi serah terima jabatan berlangsung dengan khidmat, yaitu penyematan jaket LEM oleh Hilal Robbani kepada Muhammad Rizky Wanadica Putra selaku Ketua LEM FKT UGM Kabinet Cakrawana, lalu dilanjutkan dengan pembacaan janji anggota oleh Pengurus Harian yang dipimpin oleh Muhammad Rizky Wanadica Putra. 

Dalam sambutannya, Muhammad Rizky Wanadica Putra menjelaskan filosofi di balik nama kabinet, logo, visi misi, dan program kerja unggulan yang akan dijalankan selama masa kepengurusannya. 

“Nama “Cakrawana” berasal dari dua kata, yakni “Cakra” yang melambangkan roda pergerakan yang terus berputar, mencerminkan semangat perjuangan dan dinamika mahasiswa dalam membawa perubahan, serta “Wana” yang berarti hutan tersebut merepresentasikan identitas mahasiswa Fakultas Kehutanan serta kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan ekosistem hutan. Filosofi ini menegaskan peran mahasiswa dalam menjaga dan mengelola hutan secara lestari, sejalan dengan nilai-nilai yang kami usung,” ujarnya.

Salah satu momen ikonik dalam acara ini adalah simbolisasi peresmian yang unik, yaitu penancapan pohon simbolis, huruf-huruf yang menyusun nama kabinet LEM FKT UGM 2025, serta logo kabinet. Pohon simbolis yang berjumlah dua belas buah ini tidak hanya melambangkan pertumbuhan dan keberlanjutan, namun juga merepresentasikan dua belas Kementerian yang dibawahi oleh Kesekjenan dan tiga Kemenkoan dalam kepengurusan LEM FKT UGM ke depannya. Penancapan huruf-huruf “CAKRAWANA” menjadi representasi dari visi misi dan harapan besar yang ingin diwujudkan oleh LEM FKT. Selain itu, penancapan logo kabinet yang dilakukan oleh Ketua LEM FKT UGM 2025, Muhammad Rizky Wanadica Putra, diharapkan mampu menjadi representasi kepemimpinan dan identitas kepengurusan yang akan menjadi landasan dalam menjalankan berbagai program kerja.

Dengan diadakannya Grand Launching ini, Kabinet Cakrawana LEM FKT UGM berharap dapat menjadi inisiator perubahan dan pergerakan mahasiswa yang positif, khususnya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada dan selaras dengan visi dan misi yang dimiliki. 

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Qori Nur Hanifah Deannanda (Menteri Hubungan Luar) – 085702289142

Mikhailova Ken Paramitha (Ketua Grand Launching 2025) – 089666061499

Mars Rimbawan

Hai perwira,
Rimba raya Mari kita bernyanyi
Memuji hutan rimba dengan lagu yang gembira
Dan nyanyian yang murni
Meski sepi hidup kita
Jauh di tengah rimba
Tapi kita gembira sebabnya kita bekerja
untuk nusa dan bangsa
Reff: Rimba raya, rimba raya |
Indah permai dan mulia |
2 x
Maha taman tempat kita bekerja
| Rimba raya maha indah
Cantik, molek, perkasa
Penghibur hati susah,
penyokong nusa dan bangsa
Rimba raya mulia
Di situlah kita kerja
di sinar matahari
Gunung lembah berduri
haruslah kita lalui
dengan hati yang murni
Reff:
Rimba raya, rimba raya |
Indah permai dan mulia |
2 x
Maha taman tempat kita bekerja |
Pagi petang, siang malam
Rimba raya berseru
Bersatulah bersatu, tinggi rendah jadi satu
Pertolongan selalu
Jauhkanlah sikap kamu
yang mementingkan diri
Ingatlah nusa bangsa
minta supaya dibela
oleh kamu semua
Reff:
Rimba raya, rimba raya | Indah permai dan mulia |
2 x
Maha taman tempat kita bekerja

source : google

9 Nilai Dasar Rimbawan

9 Nilai Dasar Rimbawan

1. JUJUR
Jujur atau kejujuran mengacu pada aspek karakter, moral dan berkonotasi atribut positif dan berbudi luhur seperti integritas, kejujuran, dan keterusterangan, termasuk keterusterangan pada perilaku, dan beriringan dengan tidak adanya kebohongan, penipuan, perselingkuhan, dll Selain itu, kejujuran berarti dapat dipercaya, setia, adil, dan tulus. Kejujuran dihargai di banyak budaya etnis dan agama [1] “Kejujuran adalah kebijakan terbaik” adalah pepatah dari Benjamin Franklin.; Namun, kutipan “Kejujuran adalah bab pertama dalam buku kebijaksanaan” tersebut diberikan untuk Thomas Jefferson, seperti yang digunakan dalam sebuah surat kepada Nathaniel Macon.

2. TANGGUNG JAWAB
Rasa Tanggung Jawab adalah suatu pengertian dasar untuk memahami manusia sebagai makhluk susila, dan tinggi rendahnya akhlak yang dimilikinya.[2] Terkait rasa tanggung jawab, sebaiknya manusia melandasi anggapannya dengan mengakui kenyataan bahwa mansuia dalam hubungan yang sempit dan luas memerlukan satu sama lain untuk mewujudkan nilai-nilai kehidupan yang dirasanya baik dan menunjang eksistensi dirinya.[2] Rasa tanggung jawab kemudian berkembang bukan hanya pada tataran personal, namun selalu dikaitkan dengan hubungan dengan orang lain, sehingga dapat dibuat dalam sistem hukum, bahkan hukum pidana.[2] Seseorang yang terhubung dengan pihak-pihak lain tidak bisa lepas dari rasa tanggung jawab yang melekat pada dirinnya.[2]

3. IKHLAS
Sikap rela sepenuh hati, datang dari lubuk hati tidak mengharapkan imbalan atau balas jasa atas sesuatu perbuatan khususnya yang berdampak positif pada orang lain dan semata-mata karena menjalankan tugas/amanah dari Tuhan Yang Maha Esa.

4. DISIPLIN
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya. Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan.

5. VISIONER
Sikap mempunyai wawasan / pandangan jauh kemasa depan dan arah tujuan yang ingin diwujudkan.

6. ADIL
Adil [1] berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Secara terminologis adil bermakna suatu sikap yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran. Dengan demikian orang yang adil adalah orang yang sesuai dengan standar hukum baik hukum agama, hukum positif (hukum negara), maupun hukum sosial (hukum adat) yang berlaku. Dengan demikian, orang yang adil selalu bersikap imparsial, suatu sikap yang tidak memihak kecuali kepada kebenaran. Bukan berpihak karena pertemanan, persamaan suku, bangsa maupun agama. Penilaian, kesaksian dan keputusan hukum hendaknya berdasar pada kebenaran walaupun kepada diri sendiri, saat di mana berperilaku adil terasa berat dan sulit.

7. PEDULI
Sikap memperhatikan orang lain dan lingkungan sebagaimana ia memperhatikan darinya sendiri.

8. KERJASAMA
Kerja sama, atau kooperasi merujuk pada praktik seseorang atau kelompok yang lebih besar yang bekerja di khayalak dengan tujuan atau kemungkinan metode yang disetujui bersama secara umum, alih-alih bekerja secara terpisah dalam persaingan. Kerja sama dapat sejumlah ranah bisnis, pertanian, dan perusahaan dapat diwujudkan dalam bentuk koperasi. Kerja sama umumnya mencakup paradigma yang berlawanan dengan kompetisi. Banyak orang yang mendukung kerja sama sebagai bentuk yang ideal untuk pengelolaan urusan perorangan.

9. PROFESIONAL
Profesional adalah istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut juga merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan seusai dengan hukum di sebuah negara atau wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut “profesional” dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan dengan sah.

Source : Wikipedia

Wanita Jawa

Wanita Jawa

Sebelumnya, perkenankan saya mengucapkan Selamat Hari Perempuan Internasional kepada seluruh perempuan di dunia, juga di Jawa yang masih bagian dari dunia.

Saya merasa masyarakat Jawa merupakan contoh masyarakat yang memiliki pembatasan dalam hubungan gender. Relasi tersebut menunjukkan kedudukan dan peran laki-laki yang cenderung lebih dominan dibanding perempuan.

Perempuan atau wanita, istilah wanita itu sendiri menurut bahasa Jawa berarti wani ditata (berani diatur). Pengertian ini memperlihatkan adanya perempuan Jawa yang pasif dan menjadi seorang pribadi yang selalu tunduk dan patuh pada laki-laki. Selain itu istilah pingitan yang diberlakukan kepada perempuan yang akan menikah, dirasa sebagai persoalan yang berhulu dari gender.

Lalu setelah pingitan, istilah kanca wingking yang sering muncul seusai perkawinan menunjukkan perempuan adalah teman di dapur yang akan mewarnai kehidupan perkawinan. Hal tersebut menggambarkan posisi perempuan Jawa yang lemah sebagai seorang istri. Seolah mereka hanya bisa berkarya melalui dapur dan preparatnya.

Diluar istilah-istilah tersebut, bagi masyarakat Jawa, perempuan sejati yakni perempuan yang tampak lembut nan anggun dan berperan baik sebagai ibu maupun istri, di dapur pun juga di tempat tidur. Hanya sebatas di bagian rumah itu saja, dapur dan bilik tidur.

Namun

Perempuan Jawa bukannya tidak memiliki wewenang mengatur diri mereka. Hanya saja mereka mencoba mencari cara agar kehendaknya terpenuhi tanpa merusak tatanan adat yang telah dibangun oleh tempat mereka lahir. Oleh karenanya pengabdian sepenuh hidup perempuan Jawa ditinjau sebagai strategi diplomasi untuk sedikit demi sedikit mempunyai otoritas dan mendapatkan apa yang menjadi harapan mereka.

Jadi dalam garis yang terlihat, mereka tidak berpengaruh secara langsung. Namun secara buta, pengaruh mereka sangat besar. Tunggu saja, lama kelamaan suami yang akan tergantung kepada istrinya terutama secara naluri dan emosi. Tepat pada posisi seperti inilah perempuan Jawa akan banyak menentukan keputusan melalui suaminya.

Jadi, jangan sangkal peran besar perempuan Jawa yang telihat halus, santun, dan bahkan terkesan anteng (diam). Siapa sangka, tanpa sadar keputusan yang telah ditetapkan pemimpin kita (siapapun dia) karena pengaruh perempuan di kehidupannya. Entah atas dasar apa saya lebih suka pepatah yang mengatakan istri sebagai sigaraning nyawa, bukan sekedar konco wingking. Karena sigaraning nyawa terkesan memberikan gambaran posisi yang lebih sejajar dan saling membutuhkan.

Ingat wanitaku, kita saling membutuhkan. Sekian.

Oleh : Faisal Nur A.
-LEM FKT UGM 2016-
#Juang
#SiapSemangat

Genggamlah Aku, Maka Kugemgam Dikau

Oleh : Tri Astuti (General Forestry 2015)

 

Hentikan pertarunganmu,

Hilangkan ego dalam hatimu,

Mulailah untuk mencariku

Tataplah aku, juga rasakan

Kesedihanku adalah penderitaanmu, penderitaan kita…

Aku menantimu hadir di hadapku..

Menganggapku ada serta merawatku

Dalam kesunyian disetiap jalan hidupku,

Hadirmu dulu hanyalah untuk memberi luka…

Goresan api yang setiap kali mengenaiku ini,

Tak mampu untuk menghilang dalam tenggelamnya waktu….

Setiap kehadiranmu dalam bagianku,

Selalu kau ambil pula hal indah dalam tubuhku

Kau hanguskanku dan mengahncurkanku…

Tidakkah pernah kau puas untuk merampas hakku hidup di dunia ini,

Hingga saat ini….

Ku nantikan dikau wahai rimabawan muda

Tangguh, kuat dan amanah,

Untuk menggenggamku bersamamu…