Sadarkah Kita?

Sadarkah Kita?

Sadarkah Kita?
Oleh : Nur Anisah U.

“Sadarkah kita, bahwa kita tinggal dibumi dengan segala keramahannya, tanpa harus bersusah payah untuk memperoleh kebutuhan, tak usah terlalu memeras keringat dan merogoh kocek terlalu dalam untuk menikmati keindahannya? tak sadarkah kita, bahwa bumi telah lelah dan merintih kesakitan oleh hal yang kita perbuat, ia menahan sakit dan sesekali hanya melontarkan kemarahannya, hanya sedikit. Ia menahan amarahnya untuk nanti, di hari dimana manusia diminta pertanggung jawabannya.”

Bumi adalah tempat dimana makhluk hidup tinggal, dimana mereka beraktivitas dan melangsungkan kehidupannya. Bumi memiliki segala hal yang dibutuhkan oleh penghuninya, air, daratan serta udara. Semua makhluk dibumi seperti manusia, hewan serta tumbuhan, membutuhkan segala unsur yang memang tersedia dibumi, khususnya manusia, sebagai makhluk yang memiliki akal, manusia senantiasa melakukan segala hal untuk memenuhi kebutuhannya, dengan akal tersebut juga, manusia telah banyak menciptakan berbagai kerusakan hanya untuk kepuasan nafsunya. Salah satu unsur bumi yang paling sering dirusak oleh manusia yaitu hutan, yang bertugas sebagai tempat hidup flora dan fauna, pemasok oksigen dan air, serta pelindung dari bencana. Keadaan hutan sangat mempengaruhi keadaan alam di sekitarnya, jika hutan hilang maka akan mengakibatkan masalah yang serius hampir di semua sektor, lain halnya jika hutan lestari, maka akan memberikan kebaikan yang begitu melimpah.
Saat ini hutan telah sedikit demi sedikit berkurang karena kerakusan manusia. Semua telah di eksploitasi secara besar-besaran tanpa adanya usaha untuk memperbaiki. Alhasil hanya bencana yang akan datang, dan benar saja, selama kurun waktu 1 tahun belakangan, telah banyak berita yang mengabarkan bahwa presentase bencana meningkat cukup tinggi, tentu itu bukan hal yang bisa kita banggakan mengingat semua kerusakan hingga menimbulkan bencana tersebut, diakibatkan oleh kita sendiri yang terlalu egois dan tak mengindahkan adanya keseimbangan hidup. Kerugian yang timbul bukan lagi sebatas kerugian finansial, berkurangnya keanekaragan dan kehilangan nyawa telah masuk dalam daftar masalah yang timbul akibat hilangnya hutan, hal tersebut diperparah dengan semakin tidak pedulinya manusia pada lingkungan yang membuat daftar tersebut semakin bertambah tiap tahunnya.
Kerusakan hutan yang terjadi hampir setiap tahun yaitu, kebakaran hutan. Seakan tidak ada kapoknya manusia membakar hutan, meski telah melihat dampaknya. Rasa kemanusiaan dan empati telah pudar dalam dirinya, kepentingan pribadi dan kelompok menjadi acuan utama, tak peduli dampak kedepannya, apalagi untuk lingkungan, dampak untuk keluarga sendiri pun mereka abaikan, kerugian untuk anak cucu mereka yang tidak bisa menikmati hutan dengan segala manfaatnya.
Bebagai usaha untuk memperbaiki hutan seakan tidak berdampak signifikan, karena lebih banyak kegiatan merusak dibanding usaha memperbaikinya, dari hal tersebut terlihat bahwa kepedulian manusia akan alam sekitar sudah tidak ada, manusia hanya berorientasi terhadap pemenuhan kebutuhannya, bagi mereka, sumber daya adalah hal yang harus dimanfaatkan bukan untuk dijaga kelestariannya dan diperbaiki kerusakannya.
Namun tidak ada kata terlambat untuk terus berusaha menjaga dan memperbaiki keadaan hutan kita, semua usaha, baik itu besar maupun kecil harus terus dilakukan demi terciptanya keseimbangan, dan membuat daftar masalah satu per satu hilang dan terganti oleh kebaikan. Walaupun hanya sebagian kecil orang saja yang melakukan hal tersebut, maka jadilah “sebagian kecil” itu untuk membuat perubahan besar terhadap lingkungan, perubahan besar pada hutan kita, perubahan besar pada bumi tempat tinggal kita yang begitu baik, telah membiarkan kita tinggal didalamnya. Sudah saatnya kita sadar bahwa bumi perlu kita, manusia-manusia yang berakal untuk menjaganya, menjaga bumi yang mulai menua.

Departemen Media dan Informasi
-LEM FKT UGM 2016-
#Juang
#SiapSemangat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.