Kehutanan dan Asean Economic Community 2015

Kehutanan dan Asean Economic Community 2015

Oleh: Hastuti Izmi Mazied*

            Kehutanan merupakan salah satu sektor yang mendorong kemajuan perekonomian Indonesia. Apa yang didapatkan Indonesia dari sektor kehutanan? Pertanyaan tersebut akan terjawab setelah kita memahami AEC. AEC (ASEAN Economic Community) adalah suatu program dari komunitas negara-negara yang tergabung dalam ASEAN. Tujuan dari program ini tidak lain adalah mewujudkan perekonomian yang terintegrasi. Adapun negara-negara tersebut akan memberlakukan sistem single market, yang mana sistem perdagangan mereka terbuka terhadap barang, jasa, investasi dan sebagainya. Dengan demikian, diharapkan AEC akan menjadikan negara-negara di kawasan ASEAN menjadi stabil, sejahtera dan kompetitif. AEC sendiri direncanakan akan mulai diberlakuakan mulai tahun 2015.

Bicara tentang kehutanan, sektor ini merupakan sektor terbesar yang mampu memproduksi hasil hutan berupa kayu dan non kayu. Namun, secara umum saat ini hasil produksi hutan dinilai sedang mengalami penurunan. Kondisi tersebut terjadi sejak tahun 2004 hingga 2013 ini. Untuk hasil hutan non kayu seperti rotan,  Indonesia merupakan negara penghasil rotan terbesar di dunia, tetapi sayang sekali Indonesia belum mampu menguasai pasar rotan dunia. Mengapa demikian? Fakta bahwa alih fungsi lahan terus bergulir di Indonesia menjadi salah satu penyebab menurunnya kondisi industri kayu di Indonesia. Rotan Indonesia telah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit yang menimbulkan banyak masalah. Namun, ini semua kembali lagi pada tujuan awal pemerintah yang ingin menjadikan Indonesia menjadi negara yang berpenghasilan luar biasa dengan menjadi produsen minyak kelapa sawit tanpa menyadari dampak dari perubahan fungsi lahan tersebut. Peristiwa ini menjadi rumit dengan adanya tarik-menarik antara keuntungan yang didapat setiap golongan.

Pada tahun 2015, diharapkan Indonesia melalui tangan-tangan kita sebagai generasi muda mampu menjadikan hutan berkonstribusi secara nyata dalam pembangunan ekonomi bangsa dengan menyediakan bahan baku, lapangan kerja serta menjadi devisa negara. Lahan yang tersedia di kawasan hutan Indonesia ini, telah mendukung pengembangan pertanian, perkebunan, sumber mineral, barang tambang dan gas sebagai sumber energi. Dengan demikian, walaupun ada perubahan fungsi lahan yang efisien akan menunjang kelestarian sumberdaya alam. Untuk itu, perlu suatu proses pembangunan ekonomi yang terhitung modal atau saham, mendapat peluang yang sama di persaingan ekonomi atau AEC, perlindungan pasar dan pergeseran pekerjaan setiap warga masyarakat. Pada dasarnya, kita para rimba muda Indonesia harus menjadi tangan-tangan negara ini untuk hari ini, besok dan seterusnya.

*Penulis adalah mahasiswa General Foorestry 2014 dan staff #Sosmas #AksiRimbawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.