Arboretumku Bukan Tempat Sampah!

Arboretumku Bukan Tempat Sampah!

Oleh: Ikhwanudin Rofi’i*

Sampah dan lingkungan adalah dua hal berbeda yang saling berkaitan. Sampah yang dibuang sembarangan akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Tentu saja ini akan berdampak besar bagi kenyamanan seseorang. Sebaliknya ketika sampah yang ada dikelola dengan bijak, lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman adalah bayaran yang setimpal. Sayangnya, yang disebutkan terakhir tadi belum terjadi di Fakultas yang “katanya” sangat peduli dengan kondisi lingkungan. Ironis memang, ketika menyadari bahwa fakultas ini menyuarakan pentingnya menjaga lingkungan, tapi di rumah sendiri kondisinya sangat memprihatinkan.

Isu mengenai “sampah di arboretum” Fakultas Kehutanan UGM semakin santer terdengar pasca acara akbar Dies Natalis dan Reuni Akbar 50 Tahun Fakultas Kehutanan UGM pada akhir Oktober 2013 lalu. Awalnya, hanya terlihat sedikit tumpukan sampah. Hingga dipenghujung tahun 2013, tumpukan sampah semakin tinggi dan tempat buangan semakin meluas maupun meninggi. Bahkan, ternyata masalah sampah ini mengundang perhatian pihak rektorat UGM yang dinyatakan melalui surat kepada Fakultas Kehutanan. Intinya, Fakultas Kehutanan diminta untuk segera membersihkan sampah di arboretum. Wajar saja pihak rektorat menegur fakultas, karena lokasi rektorat yang langsung bersandingan dengan arboretum.

1548179_832765680082230_1361273765_o

Sayangnya, belum terlihat tindakan nyata untuk mengurangi sampah di arboretum oleh pihak fakultas. Ketika dikonfirmasi, pihak fakultas menyatakan bahwa sudah ada rencana untuk membersihkan arboretum pada akhir tahun 2013. Caranya yaitu dengan menerapkan sistem kerja lembur kepada petugas kebersihan Fakultas Kehutanan. Namun niatan baik tersebut belum terlaksana hingga saat ini. Selain itu, usut punya usut ternyata tumpukan sampah di arboretum juga berasal dari bak sampah yang biasanya disediakan di sudut-sudut ruangan di Fakultas Kehutanan.

Untuk pengelolaan sampah fakultas sendiri, sebenarnya FKT UGM telah memiliki sistem yang cukup baik. Tempat pembuangan dan pembakaran sampah FKT UGM terletak di dekat Taman Timur, namun saat ini tempat tersebut tidak cukup untuk menampung sampah yang ada. Satu hal yang menjadi masalah adalah adanya sampah-sampah yang tidak dipilah oleh mahasiswa maupun karyawan. Hal ini sangat menyulitkan pengolahan sampah. Hingga kemudian, pembuangan sampah dialihkan ke arboretum sudah bercampur antara sampah organik maupun anorganik.

1484019_832369493455182_1835629038_o

Dengan kondisi demikian, tentu timbul perasaan marah, sedih, dan kecewa pada mereka yang peduli. Oleh karena itu, LEM FKT UGM bersama kabinet #AksiRimbawan menggelar aksi bersih-bersih arboretum. LEM FKT UGM mengajak seluruh masyarakat Fakultas Kehutanan UGM untuk membersihkan arboretum dari tumpukan sampah pada hari Selasa, 14 Januari 2014. Hari itu, kegiatan bersih arboretum dimulai pukul 07.00 WIB. LEM bersama beberapa ‘perwakilan’ angkatan 2010, 2011, 2012, maupun 2013 memulai pekerjaan dengan mengumpulkan sampah-sampah plastik di lapisan atas. Peralatan yang digunakan hanya sederhana, berbekal kresek untuk membungkus tangan, masker/slayer, trash bag, dan bak sampah. Kegiatan ini selesai menjelang siang hari, pada saat-saat terakhir sampah yang tersisa banyak diangkut ke tempat pembuangan sampah di dekat jalan tri dharma 1.

Ingat! Masalah sampah bukanlah hal yang sepele. Jika dibiarkan saja, sampah ini akan berdampak serius. Perlu kita pahami juga, bahwa arboretum adalah tempat diadakannya kegiatan praktikum beberapa mata kuliah. Selain itu, arboretum juga seharusnya bisa dijadikan tempat riset terdekat bagi mahasiwa. Jadi, mari bersama-sama kita menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan kita agar kejadian pembuangan sampah ke arboretum tidak terulang lagi. Perlu adanya pemasangan tanda peringatan bahwa ARBORETUM BUKAN TEMPAT SAMPAH.

*Penulis adalah mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan 2011 dan Kepala departemen Advokasi #AksiRimbawn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.