Archives

PRO KONTRA PERMENDIKBUD 49

Oleh: Fani Septiana*

Pemerintah telah mengeluarkan undang-undang baru terkait pendidikan di Indonesia yaitu pemendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Peraturan ini memuat tentang jangka waktu kelulusan maksimal bagi mahasiswa yaitu hanya dibatasi 5 tahun saja. Apabila mahasisiwa selama 5 tahun belum juga lulus dari universitas dimana dia berkuliah maka mahasiswa tersebut akan di DO (Drop Out).

Dalam pandangan penulis, peraturan tersebut memiliki dampak yang positif dan negatif. Dampak positif dari kebijakan baru ini yaitu negara dapat menghemat anggaran negara yang dialokasikan untuk pendidikan di Indonesia. Karena sebagian besar biaya pendidikan di universitas berasal dari uang negara. Apabila masa perkuliahan dipersingkat, maka dana yang dikeluarkan untuk setiap mahasiswa otomatis akan berkurang dari yang tahun-tahun sebelumnya. Dana sisanya dapat dialokasikan untuk pembangunan negara, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu mahasiswa juga aka lebih bertanggug jawab dengan pendidikannya. Mereka akan lebih rajin dalam melakukan perkuliahan, menjadi lebih aktif, dan kompetitif. Karena akibat yang akan diperoleh mahasiswa bila lulus tak sesuai target lebih tegas. Mahasiswa akan menjadi lebih mandiri dan pada akhirnya akan terbentuk lulusan yang kompetitif, inovatif, dan kreatif. read more

Read More

Kehutanan dan Asean Economic Community 2015

Oleh: Hastuti Izmi Mazied*

            Kehutanan merupakan salah satu sektor yang mendorong kemajuan perekonomian Indonesia. Apa yang didapatkan Indonesia dari sektor kehutanan? Pertanyaan tersebut akan terjawab setelah kita memahami AEC. AEC (ASEAN Economic Community) adalah suatu program dari komunitas negara-negara yang tergabung dalam ASEAN. Tujuan dari program ini tidak lain adalah mewujudkan perekonomian yang terintegrasi. Adapun negara-negara tersebut akan memberlakukan sistem single market, yang mana sistem perdagangan mereka terbuka terhadap barang, jasa, investasi dan sebagainya. Dengan demikian, diharapkan AEC akan menjadikan negara-negara di kawasan ASEAN menjadi stabil, sejahtera dan kompetitif. AEC sendiri direncanakan akan mulai diberlakuakan mulai tahun 2015. read more

Read More

Kritik terhadap Kurikulum GF 2010

Oleh: M. Dwi Sugiarto*

Kurikulum tahun 2010 yang biasa kita sebut dengan General Forestry tentu memiliki berbagai banyak kekurangan menurut mahasiswa, dekanat dan juga mungkin dari dosen pengampu kuliah. Salah satu tujuan dari bergantinya sebuah kurikulum tentuunya untuk memperbaiki kurikukulum sebelumnya. Entah itu agar mahasiswa cepat lulus dan atau agar mahasiswa mempunyai skill yang dibutuhkan di dunia kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Salah satu yang perlu dikritisi adalah tentang Praktik Umum Jurusan atau biasa kita sebut dengan PU Jurusan. PU Jurusan adalah salah satu praktik wajib dilakukan oleh seluruh mahasiswa pada tiap minat. Namun, masalah terjadi ketika mahasiswa mengalami dilema untuk memilih antara PU Jurusan dan kuliah. read more

Read More

DILEMA URGENSI PPSMB

Oleh: M. Dwi Sugiarto*

Dalam rangka mempersiapkan mahasiswa baru menjadi pembelajar yang sukses, unggul, cerdas, dan profesional di bidangnya, serta mampu bersaing dalam percaturan global maka diperlukan Pelatihan Pembelajar Sukses Bagi Mahasiswa Baru (PPSMB). PPSMB Universitas Gadjah Mada mulai diperkenalkan sejak tahun 2008. Cikal-bakal pemikiran adanya PPSMB berangkat dari keprihatinan dan kebutuhan yang semakin mendesak untuk membangun kesadaran di antara mahasiswa Universitas Gadjah Mada supaya memiliki rasa kepedulian terhadap kehidupan kampus, toleransi, rasa kebangsaan, dan semangat belajar untuk menjadi mahasiswa sukses selama menimba ilmu di Universitas Gadjah Mada (http://ppsmb.ugm.ac.id/about, 2014). read more

Read More

FORUM INTELEKTUAL #1

Oleh : Arina Damayanti*

Badan atau Lembaga Eksekutif tidak hanya berfungsi sebagai badan koordinasi antar lembaga maupun mengadakan kegiatan saja, tetapi merupakan wadah untuk menjaga semangat idealisme mahasiswa. Selama ini, salah satu evaluasi akhir kepengurusan LEM FKT UGM adalah adanya penurunan kualitas semangat idealisme dan kekritisan mahasiswa terhadap kebijakan yang umumnya bersifat top-down. Opini ini menjadi sangat meresahkan.

Dalam pembukaan Forum Intelektual yang pertama ini, Haviz Kurniawan selaku Ketua LEM FKT UGM 2014 menjelaskan bahwa perlu adanya upaya untuk menjaga semangat idealisme, sebab Lembaga Eksekutif Mahasiswa ini bukan Event Organizer (EO). Oleh karena itu, kabinet Aksi Rimbawan menginisasi adanya Forum Intelektual setiap Jum’at sore untuk menjaga kualitas kadernya melalui tema-tema idealis. read more

Read More