Archives

Aksi yang Bukan Unjuk Diri

Oleh: Fitria Fajar Rizqiani (General Forestry 2015)

     Berbicara mengenai problematika di negeri ini memang tidak akan ada habisnya. Sebagai mahasiswa maka kita perkecil lagi problematika yang akan dibahas, meskipun nantinya mungkin akan tetap ada yang berhubungan dengan negeri ini. Kali ini saya ingin membahas mengenai aksi-aksi yang seringkali gencar dilakukan mahasiswa. Sebagai mahasiswa yang termasuk agen perubahan, tentunya masa-masa seperti ini adalah saat di mana gairah dan semangat untuk melakukan suatu aksi sedang tinggi-tingginya. Yang perlu dipertanyakan adalah aksi yang seperti apa? Apakah aksi tersebut membawa banyak dampak yang baik dan hasil yang konkret sesuai dengan tujuan awal dilakukannya aksi tersebut? Sudah pasti pertanyaan-pertanyaan seperti ini akan muncul dibenak semua mahasiswa. Namun, banyak juga yang tidak memikirkan hal ini. Kembali lagi ke pertanyaan untuk apa suatu aksi itu dilakukan? Sebab, kebanyakan aksi-aksi yang telah dilakukan itu kurang memberi dampak dan hasil yang konkret. Disamping membutuhkan biaya yang tentunya tidak sedikit, tenaga yang dikeluarkan dan waktu  yang telah dikorbankan juga akan menjadi sia-sia bila tidak ada hasil konkret dan tidak tercapainya tujuan dari aksi tersebut. read more

Read More

Konsumsi Kertas Mahasiswa

Oleh: Nur Amalia Kurniawati (General Forestry 2015)

Kertas merupakan barang yang banyak digunakan oleh masyarakat dengan berbagai usia. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dunia, permintaan akan kertas juga meningkat. Produksi kertas yang banyak ini tentu saja sebagai akibat dari konsumsi kertas dunia yang juga meningkat. Mahasiswa ialah salah satu contoh kalangan pengguna kertas yang sangat boros. Kertas tersebut mereka gunakan sebagai bahan penulisan laporan, tugas akhir, dll.

Penggunaan kertas yang banyak akan menyebabkan peningkatan jumlah limbah kertas. Sampah kertas adalah sampah yang termasuk sampah anorganik yang sangat sulit diuraikan dan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat diurai bahkan sampai puluhan tahun. Sampah-sampah tersebut akan menimbulkan masalah-masalah yang dapat mengganggu kebersihan dan keindahan lingkungan. read more

Read More

Problematika Mahasiswa, Kehutanan dan Lingkungan

Oleh: Hajar Lutviah (General Forestry 2015)

Mahasiswa adalah sosok agen perubahan bangsa, tapi itu dulu disaat jaman tak lagi di jajah IT. IT memang penting sangat penting demi kemajuan bangsa. akan tetapi jaman saat inilah yang di takutkan bung Karno dimana semangat para pemuda tak lagi sama saat dulu. Semangat sangat boleh dianjurkan akan tetapi harus ada realitanya bukan hanya sekedar wacana yang hanya untuk memenuhi update di sosmed. Tapi tidak semua mahasiswa seperti itu, untungnya masih tersisa mahasiswa yang diharapkan bung Karno. Tapi seberapa banyak pemuda seperti itu ? read more

Read More

Problematika, Sudah Rampung kah?

Oleh: Zulfi Rima Mardiana (General Forestry 2015)

Mengulik tentang problematika mahasiswa, kehutanan, dan lingkungan tidak lengkap rasanya apabila kita masih belum mengetahui apa itu makna mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa berarti Maha atas sebuah kesiswaan yang berarti tanggung jawab yang di pikul pun akan jauh lebih besar. Seperti yang kita ketahui dan bahkan telah dicatat oleh sejarah bahwa Mahasiswa zaman dahulu dikatakan hebat karena mampu menggulingkan masa kepemimpinan rezim otoriter Soeharto. Pada saat itu banyak mahasiswa yang tak gentar menyuarakan aspirasi dan pendapat mereka, setiap kebijakan dan pakta yang dibuat oleh pemerintah tak ragu mereka kritisi setiap jengkal kesalahannya. Hingga pun terjadi tuntutan-tuntutan dan demo besar-besaran kala itu. Dan hal itu lah yang membuat Soeharto harus lengser dari jabatannya sebagai Presiden. Dari situlah terbentuk opini masyarakat bahwa mahasiswa adalah seorang yang memiliki intelektual tinggi dan memiliki pemikiran kritis.Sehingga pada masa itu mahasiswa bak momok yang di takuti oleh pemerintah itu sendiri. Mahasiswa zaman dahulu juga di kenal perkasa, seperti soe hok gie yang mampu berdiri di atas idealismenya sendiri meski banyak orang-orang menentang setiap pemikirannya. Soe Hok Gie adalah seorang mahasiswa yang kala itu memegang peran penting dalam aksi-aksi demonstrasi pasca gerakan G30SPKI, Beliau berusaha keras untuk terus mengajukan tuntutan yang tertera dalam Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). Dari seorang Soe Hok Gie pun kita belajar bahwa untuk mencapai sebuah perubahan tidak hanya dibutuhkan semangat yang membara tetapi juga pemikiran idealis yang kuat agar perubahan tersebut dapat menjadi nyata. read more

Read More

Mengambil Peran dalam Membangun Masa Depan Kehutanan

Oleh: Wanda Arethusa (General Forestry 2015)

Kehutanan dulu benar-benar menjadi salah satu  tumpuan Republik Indonesia dalam menghasilkan devisa. Keberadaan sektor Kehutanan dengan melimpahnya kayu sekitar  tahun 1967 – 1998  sangat diperhitungkan oleh berbagai pihak dan disebut-sebut sebagai Rising Industry yang mencetak rimbawan-rimbawan berkantong tebal. Dalam kurun waktu 1982 – 1990, para pengusaha yang telah membangun industri kayu lapis dan kayu panel lainnya dan pada akhirnya yang beranggotakan 105 perusahaan yang melalui Badan Pemasaran Bersama, memasarkan kayu lapis. Dengan ini, industri kayu lapis dan kayu panel Indonesia telah berhasil menancapkan kukunya di belantara perdagangan kayu lapis internasional hingga mengantarkan Indonesia menjadi eksportir terbesar kayu lapis dan kayu panel di Dunia. read more

Read More