Dimanakah Air Bersihku Berada?

Dimanakah Air Bersihku Berada?

harbum 2015

Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua mahkluk hidup memerlukan air. Tanpa air tak akan ada kehidupan. Demikian pula manusia tak dapat hidup tanpa air. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk kehidupan kita sebagai makhluk hayati dan kedua, air untuk kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. [1]

Pertumbuhan penduduk Indonesia tercatat dari tahun 2011 sebesar 133 orang/km2 menjadi 135 orang/km2 pada tahun 2012. [2]  Angka tersebut menunjukkan kenaikkan yang cukup besar. Peningkatan kebutuhan air bersih juga meningkat seiring kenaikan jumlah penduduk Indonesia.

Diperkenalkannnya sistem pengangkutan air modern mengalihkan pembuangan sampah dari jalan-jalan dan daerah-daerah perkotaan kealiran-aliran kali dan sungai. Inilah yang menjadi permulaan permasalahan pencemaran air itu. Ironis sekali bahwa manusia, semenjak dahulu kala telah cenderung membuang kotorannya di aliran-aliran kali dan sungai-sungai di mana ia justru mendapatkan air untuk diminum. Sampai saat ini, hal tersebut bukanlah menjadi persoalan, namun dengan adanya urbanisasi dan industrialisasi yang semakin pesat, maka permasalahan pencemaran air-alam telah mencapai tingkatan yang amat menggelisahkan.

Di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, dengan munculnya industrialisasi dan penggunaan sistem pengangkutan air untuk pembuangan sampah manusia, maka akibat pencemaran telah menjadi kenyataan, khususnya di daerah-daerah kering dan setengah kering dimana aliran-kali di musim panas menjadi susut dibanding pembuangan air pada musim banjir. Namun, ada pula industri yang mengalirkan air sampah mereka ke dalam aliran-aliran kali di sekitar industri tersebut, maka aliran kali tersebut akan makin tercemar dan secara terus menerus menjadi tidak layak sebagai sumber persediaan air. Aliran-aliran air tersebut juga menjadi tidak sehat sebagai penyediaan air untuk kebutuhan industri. Tata kehidupan ikan-ikan dihancurkan, fasilitas rekreasi menjadi terbatas.

Walaupun, jumlah air bersih semakin berkurang, untuk usaha pemulihannya dapat dilakukan dengan cara :

  1. Meningkatkan usaha reboisasi dan penghijauan di lahan kritis.
  2. Menerapkan sistem pertanian konservasi, menggunakan pupuk dan pestisida seperlunya.
  3. Menerapkan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air pada setiap pemanfaatan lahan.
  4. Memproses limbah padat domestik dengan sistem landfill sanitary (Sistem penimbunan berlapis).
  5. Memanfaatkan limbah padat domestik untuk keperluan lain, seperti pengomposan untuk limbah bahan organik dan sistem daur ulang bagi limbah lainnya. [3]

Dengan upaya-upaya tersebut, pencemaran air dapat teratasi dan air dapat tersedia untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun, perlu diperhatikan juga usaha-usaha pelestarian alam yang mendukung pelestarian air. Siresep

 

Referensi:

[1] Soemarwoto, Otto. 1984. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. CV Rajawali. Jakarta.

[2] http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1285

[3] Manik, K.E.S. 2003. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Djambatan. Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.