Rapat Kerja LEM FKT UGM 2015

Rapat Kerja LEM FKT UGM 2015

1966029_769209513156100_3847780259735163503_o

Selasa, 3 Februari 2015 akan menjadi awal mula bagi sejarah pergerakan mahasiswa di Fakultas Kehutanan UGM. Bertempat di kawasan wisata Kaliurang, rapat kerja Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM 2015 dilaksanakan oleh jajaran pengurus harian. Dihadiri oleh sekitar 30 orang pengurus harian, termasuk para jajaran trivium. Setelah dilantiknya ketua LEM FKT UGM terpilih, kabinet baru diharuskan segera membentuk program dan sistem kerjanya.

Adapun jajaran pengurus harian yang telah terbentuk adalah hasil dari seleksi rekrutmen terbuka yang diselenggarakan ketua LEM terpilih bersama para jajaran trivium seperti Menteri Koordinator Internal, Menteri Koordinator Eksternal, dan Sekretaris Jenderal. Sedangkan setiap Kepala Departemen terpilih berhak memilih Deputinya masing-masing sesuai kebutuhan setiap departemennnya. Melalui serangkaian proses tersebutlah seluruh pengurus harian dapat terbentuk.

Abdurrahman Al-Ghafiqi selaku Ketua LEM membuka rapat kerja pada sore itu. Rapat dibuka dengan do’a dan dilanjutkan dengan sesi ramah tamah dan perkenalan antar pengurus harian. Satu persatu pengurus harian, dari mulai ketua LEM, trivium, kepala departemen, hingga deputi memperkenalkan dirinya masing-masing. Harapannya dengan lebih saling mengenal, akan membuat kesiapan pengurus lebih mantap dalam bekerja bersama kelak.

Memasuki waktu sholat maghrib, rapat kerja dihentikan sejenak untuk beristirahat, sholat dan makan malam. Setelah sholat maghrib berjamaah, peserta rapat kerja makan malam bersama dengan hidangan yang sudah disediakan panitia. Makan malam sengaja dibuat sedemikian rupa seperti makan dalam satu wadah besar secara bersama-sama. Hal ini dimaksudkan agar kedekatan antar pengurus dapat mulai terbentuk dan tentunya akan memperlancar kerjasama untuk satu than kedepan. Kudapan hangat dan nikmat yang disajikan memang berhasil mengembalikan semangat tiap peserta dan tentunya berhasil pula mendekatkan tiap peserta. Di sela-sela suapan makan malam, terjalin obrolan-obrolan hangat yang saling mendekatkan satu sama lain.

Setelah tuntas makan malam, serta kemudian sholat isya berjamaah, rapat kerja kembali dilaksanakan dan melanjutkan perkenalan tiap pengurus. Selesai perkenalan, maka tibalah saat untuk setiap departemen mempresentasikan program kerjanya masing-masing untuk setahun kedepan. Tidak sesingkat yang dibayangkan, ternyata untuk satu departemen saja memakan waktu yang cukup banyak dalam mengkaji program kerja yang ditawarkan. Dari mulai pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan penjelasan, hingga pertanyaan yang membahas teknis pelaksanaan. Belum lagi program kerja saling bersinggungan antar departemen, membuat pembahasan menjadi panjang dan penuh perdebatan yang membangun.

Meski mata semakin terasa berat dan badan sudah minta diistirahatkan, keputusan trivium membuat rapat terus dilanjutkan hingga pukul 02.00 wib dini hari. Meski sampai larut, ternyata baru 6 departemen yang sudah mempresentasikan program kerjanya. Karena ketentuan waktu pelaksanaan rapat sampai jam 02.0 wib dini hari, dan waktu telah menunjukkan pukul tersebut maka rapat kerja dihentikan sementara dan setiap peserta dipersilakan beristirahat. Tanpa mengulur waktu, para peserta segera bergegas mengistirahatkan tubuh dan pikiran yang sudah sangat lelah.

Keesokan harinya rapat kerja dimulai kembali setelah sarapan telah usai dilaksanakan. Sarapan bersama pagi itu sangat berkesan karena makanan yang nikmat itu dimasak sendiri oleh para peserta wanita. Masak sarapan bersama menjadi kesan tersendiri bagi mereka untuk turut pula membangun rasa kebersamaan diantaranya. Masakan sederhana namun nikmat ini telah membangkitkan kembali semangat para peserta yang terlelapkan oleh dinginnya suhu di dataran tinggi kaliurang.

Usai sarapan, rapat kerja dilanjutkan kembali dengan presentasi dari setiap kepala departemen akan rencana program kerja yang akan dibawanya setahun kedepan. Tak beda jauh dengan semalam, diskusi berlangsung ramai, bahkan lebih ramai lagi partisipasi para peserta dalam mendiskusikan program kerja rekan seperjuangan di LEM setahun kedepan. Setiap pemaparan program kerja mengundang diskusi-diskusi baru, baik akibat pertentangan antar departemen maupun korelasi yang baik sehingga dimungkinkan untuk merencanakan kerjasama antar departemen kedepannya.

Usai pemaparan dari semua departemen, rapat kerja dilanjutkan dengan diskusi mengenai masalah LEM FKT UGM secara umum. Salahsatunya adalah penentuan nama kabinet. Beberapa usulan nama muncul, dan satu persatu mulai di seleksi. Hingga akhirnya nama kabinet mengerucut dan semakin mengerucut hingga nama kabinet jatuh pada nama Wanacita. Kami memutuskan untuk mengambil nama Wanacita dengan arti cita dan harapan besar terhadap hutan oleh banyak makhluk hidup di bumi ini. Dimana wana memiliki arti hutan, sedangkan cita adalah harapan dan asa.

Waktu telah menunjukkan pukul 15.00 wib, dan waktu sewa wisma tempat menggelar rapat kerja telah habis. Maka semua peserta bersiap untuk pulang dan bersih-bersih tempat rapat. Dengan penuh harapan dan semangat mengabdi untuk keluarga mahasiswa fakultas kehutanan yang lebih baik, rapat kerja ditutup, dan diakhiri dengan berfoto bersama sebagai bukti sejarah saat-saat dirumuskannya rencana gerak LEM FKT UGM kedepannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.