Rimbawan Sebagai Poros Pergerakan Roda Pengelolaan Hutan Indonesia Berbasis New Social Movement

Rimbawan Sebagai Poros Pergerakan Roda Pengelolaan Hutan Indonesia Berbasis New Social Movement

Aqmal Nur Jihad* | 12/334157/KT/7326 | 085743128177

Rimbawan, rimbawan, rimbawan. Secara terminologi berasal dari kata Rimba yang berarti hutan. Adopsi bahasa kemudian menambahkan akhiran –an yang berarti seseorang. Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki definisi lain dari Rimbawan yaitu ahli kehutanan. Rimbawan, kata ini memiliki posisi makna tersendiri. Secara personal memiliki pengertian bebas bisa dimaknai sebagai orang yang mengabdikan diri bagi hutan dan kehutanan. Terdapat koridor lain yang cukup menarik untuk mendefinisi, membatasi,  atau mengenalkan siapa rimbawan.

Mars Rimbawan, beberapa bait menjadi saksi tekad pengabdian individu terhadap kehutanan. Seorang perwira rimba raya yang menganggap bahwa hutan adalah sebuah taman. Taman indah permai nan mulia, maha taman tempat bekerja. Secara implisit beberapa bait lagu dalam Mars Rimbawan sedikit menggambarkan peranan seorang Rimbawan.

Rimbawan sebagai penyalamat hutan. Tak perlu sebuah pertanyaan bagaimana sebuah problema yang dihadapi oleh sektor kehutanan (yang saat ini tergabung dalam Kementerian Lingkungan dan kehutanan). Uraian permasalahan telah banyak dikemukakan dalam berbagai media baik ditinjau dari perspektif politik maupun ilmiah dari pandangan akademisi.

Diperlukan sudut pandang tersendiri memaknai peran seorang Rimbawan. Poros pergerakan roda pengelolaan hutan, rimbawan berperan sebagai poros dari roda. Kita ketahui bahwa pengelolaan hutan memiliki sebuah sistem. Setiap pengelolaan memiliki sistem masing-masing. Tulisan ini bukan lagi membahas teknis oprasional bagaimana peran seorang rimbawan. Pemikiran konseptual diperlukan untuk memberikan dampak, karena sejatinya ketika berbicara tentang peran maka terlihat pada respon yang akan timbul sebagai reaksi dari peranan.

Momentum bonus demografi menjadi salah satu pembatas dalam peranan rimbawan. Konteks rimbawan muda disini lebih ditekankan dengan melihat peluang yang ada secara khusus untuk menjawab peluang fenomena bonus demografi Indonesia. Rimbawan muda menjadi sorotan. Mengutip salah satu makna dari ucapan Anies Baswedan, pemuda itu minim pengalaman atau jam terbang, oleh karena itu pemuda selalu menawarkan masa depan. Rimbawan muda, sebagai penyelamat hutan melalui penetrasi terhadap sistem kehutanan yang ada saat ini.

Konsep blusukan ala Jokowi, Gerakan Indonesia Mengajar oleh Anies Baswedan, keunikan Ridwan Kamil dalam kepemimpinan, terlihat sebagai sesuatu yang langka di Indonesia. Anggapan bebas menjadi konsekuensi logis dari apa yang belum terpublikasi secara universal. Pencitraan, salah satu anggapan yang sering kali terlontar. Ketika banyak pemimpin di negeri ini berinovasi, kubu oposisi tidak ingin kalah mengimbangi. Namun bukan bagaimana pandangan eksternal terhadap apa yang dilakukan oleh beberapa inovator metode kepemimpinan di Indonesia, melainkan proses yang diterapkan untuk menciptakan pengaruh kepada yang mereka pimpin.

Rimbawan muda memiliki potensi sebagai salah satu inovator sistem dalam pengelolaan hutan di masa depan. Peran rimbawan kini perlu dipahami secara holistik selayaknya memandang sebuah lingkungan dalam satu kesatuan sistem ekosistem untuk terwujudnya keseimbangan. Rimbawan diperlukan untuk berperan dalam berbagai sektor mulai dari konsepsi kebijakan hingga tatanan teknis kehutanan. Cara berperan menjadi salah satu yang disoroti.

Rimbawan sebagai salah satu aktor dalam sistem. Meretas potensi rimbawan merupakan langkah awal rimbawan untuk berperan. Kunci utama terdapat pada komunikasi yang menjadi hulu bagi muara kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan akumulasi dari softskill yang dimiliki seorang rimbawan. Berbicara tentan kepemimpinan bukan berarti bercerita tentang sebuah posisi strategis seperti seorang pejabat. Memaknai kepemimpinan sebagai sebuah pengaruh.

Indonesia, negeri kepulauan, negeri nan kaya akan budaya dan sumberdaya. Data Bank Dunia (2013) Indonesia memiliki 249,9 Juta penduduk atau data BPS (2010) menunjukkan 237 juta penduduk. Indonesia tidak mampu bergerak dengan keberadaan Superman, yang dibutuhkan adalah kombinasi antara superman dan superteam yang mampu memberikan engaruh secara luas kepada masyarakat. Fungsi edukasi menjadi salah satu fungsi esensial sebagai seorang rimbawan.

New Social Movement menjadi sebuah konsep baru yang secara natural terbentuk melalui pengetahuan empiris. Fakih (2003) mengungkapkan bahwa gerakan sosial menjadi salah satu bentuk penguatan terhadap masyarakat sipil. Beberapa kalangan menunjukkan peningkatan terhadap apa yang disebut Gerakan Sosial ini. Pegerakan sebagai poros sistem dapat menjadi solusi bagaimnana seorang rimbawan berperan.

Peranan rimbawan tidak hanya sebagai pelaksana program, tetapi sebagai poros pergerakan berbasis gerakan sosial baru. Penerapan konsep ini dapat meningkatkan signifikansi rimbawan dalam berperan. Indonesia secara khusus Yogyakarta menjadi salah satu sampel unik yang memiliki berbagai gerakan sosial yang cukup luas. Adopsi konsep ini diharapkan mampu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meminimalisasi problema dalam bidang kehutanan dan lingkungan.

Melalui New Social Movement, peranan seorang rimbawan akan terlihat jelas terutama tentang pengaruh terhadap pengelolaan hutan yang seringkali cenderung mengalami kejanggalan ketika harus dihadapkan pada multi stakeholder yang saling berebut kekuasaan untuk menjaga kepentingan. Peranan seorang rimbawan adalah sebuah leader dalam gerakan yang akan memberikan dan menjalankan baik fungsi advokasi, komunikasi, hingga mengarah pada edukasi untuk mewujudkan kondisi alam yang lebih baik.

Salam Lestari!

 

Referensi

Suharko. 2006. Gerakan Sosial Baru di Indonesia: Repertoar Gerakan Petani. Jurnal Ilmu Sosial dan Politik. Volume 10:1-34

 

*Penulis adalah mahasiswa minat Silvikultur 2012

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.